![]() |
Latihan penanggulangan ancaman bom di Bandara Syamsudin Noor. (FOTO:IST) |
JURNALBANUA.COM, BANJARBARU - Denting pagi di Bandara Internasional Syamsudin Noor tak seperti biasanya. Di tengah rutinitas keberangkatan dan kedatangan penumpang, satu skenario darurat tengah berlangsung di sisi apron barat.
Sebuah maskapai fiktif bernama “Camar Air” dilaporkan mengalami ancaman bom. Detik demi detik berjalan penuh ketegangan, tapi ini bukan insiden nyata, melainkan bagian dari latihan penanggulangan keadaan darurat yang digelar secara kolaboratif.
Mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WITA, simulasi ini digelar untuk menguji kesiapsiagaan seluruh unsur yang terlibat dalam operasional bandara.
General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor - Banjarmasin, Khaerul Assidiqi, menyampaikan bahwa PT Angkasa Pura Indonesia sebagai pengelola Bandara mengkolaborasikan seluruh stake holder yang terlibat dalam penanggulangan ancaman keamanan dengan menjalankan Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Contingency Plan (ACP). Ini merupakan dokumen acuan Bandar Udara dalam mengantisipasi bilamana terjadi keadaan darurat di Bandara.
Selain menguji dokumen, dalam Latihan ini juga menguji 3C (Communication, Commando, Coordination) sehingga alur komunikasi, koordinasi dan komando menjadi jelas dalam pembagian peta peran sesuai tugas dan fungsi masing-masing Instansi ketika menghadapi Kondisi darurat. Hal lainnya terkait prosedur pengamanan yang juga turut dijalankan dalam Latihan ini.
“Kami dari Bandara Internasional Syamsudin Noor merasa senang dapat berkolaborasi dalam mendukung latihan ini. Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi kami untuk menguji efektivitas Airport Emergency Plan (AEP) sebagai pedoman acuan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat,” jelas Khaerul Assidiqi.
Yang menarik dari latihan ini bukan hanya skenarionya yang menyerupai keadaan sungguhan, sebuah pesawat berpenumpang 75 orang harus mendarat darurat akibat ancaman bom dari pelaku tak dikenal, tetapi juga kolaborasi lintas instansi yang terlibat.
PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Syamsudin Noor, Lanud Sjamsudin Noor, Korem 101/Antasari , Kodim 1006/Banjar, Yonif 623/BWU, Jihandak Denzipur 8/GM, Keslap Denkesyah Banjarmasin, Denpom Banjarmasin, Perum LPPNPI AirNav Indonesia Cabang Banjarmasin, Balai Karantina Kesehatan Banjarmasin serta PT Lion Group, semuanya bahu-membahu menjalankan peran sesuai tugas masing-masing dalam simulasi ini.
Keberadaan mereka menunjukkan bahwa kesiapan menghadapi ancaman bukanlah tanggung jawab satu pihak, melainkan hasil kerja sama semua elemen.
Meskipun latihan berlangsung intensif, kegiatan penerbangan di Bandara Syamsudin Noor tetap berjalan normal. Prosedur keamanan dan keselamatan tetap dijalankan dengan standar tinggi tanpa menimbulkan kepanikan atau gangguan operasional.
Keberhasilan skenario “Camar Air” ini menjadi bukti bahwa di balik wajah tenang bandara, ada sistem keamanan yang terus diasah dan diperkuat.
Dengan suksesnya kegiatan ini, Bandara Internasional Syamsudin Noor menegaskan kembali komitmennya dalam pemenuhan standar keamanan penerbangan serta dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa bandara.(saa/jb)
Posting Komentar