![]() |
DPRD Batola bersama Dinas Pendidikan dan PGRI Batola. (FOTO:IST) |
JURNALBANUA.COM, MARABAHAN – Komisi II DPRD Kabupaten Barito Kuala menerima kunjungan silaturahmi dari kepengurusan baru Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Batola dan Dinas Pendidikan Batola dalam sebuah rapat yang berlangsung di aula lantai 1 Gedung DPRD Batola.
Pertemuan yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Batola, Agung Purnomo, ini menjadi ajang diskusi terbuka antara legislatif, PGRI, dan Disdik Batola. Kepala Dinas Pendidikan, Aris Saputera, serta Ketua PGRI Batola periode 2025–2030, Sumarji, turut hadir bersama jajaran pengurus baru.
Agung Purnomo menyampaikan bahwa agenda utama pertemuan adalah silaturahmi dan pengenalan kepengurusan baru PGRI, sekaligus penyampaian berbagai aspirasi dari kalangan guru.
“Mereka menyampaikan sejumlah isu strategis, termasuk kesejahteraan guru dan kepala sekolah, tunjangan, serta kekhawatiran terkait kebijakan pengisian kepala sekolah dan program pembelajaran mendalam serta koding,” ujarnya.
Menanggapi usulan kenaikan tunjangan, Agung menyatakan bahwa Komisi II akan menindaklanjuti hal tersebut dengan berkoordinasi bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Kita akan lihat kemampuan fiskal daerah. Jika memungkinkan, tentu akan kita dorong,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Batola, Sumarji, menegaskan pentingnya menjalin komunikasi dengan DPRD sebagai pembina PGRI. Ia menyampaikan beberapa poin penting dalam pertemuan tersebut, antara lain:
Peningkatan kesejahteraan guru, baik PNS maupun non-PNS (honorer).
Status dan kejelasan nasib guru honorer, termasuk tindak lanjut seleksi PPPK.
Evaluasi dan masukan kebijakan pendidikan daerah.
Perlindungan profesi dan hukum bagi guru.
Isu kebijakan strategis nasional, seperti Pembelajaran Mendalam (PM), Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA), serta seleksi Calon Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (CKSPS).
“Kami telah menyusun program-program yang langsung menyentuh kebutuhan guru dan siap bersinergi dengan DPRD dan Disdik untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik di Batola,” ujar Sumarji.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi yang lebih erat antara legislatif, eksekutif, dan organisasi profesi guru demi peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Barito Kuala.(saa/jb)