Satu Korban Bacok di Pulau Laut Barat Meninggal Dunia di Rumah Sakit

Lokasi kejadian pembacokan
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Salah satu korban pembacokan di Pulau Laut Barat Kotabaru dinyatakan meninggal dunia.

Aulia Sari meninggal dunia setelah usai menjalani operasi di rumah sakit umum Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru, pada Jumat (8/10) pagi.

Sebelum meninggal Aulia Sari yang dibacok di bagian kepala karena melindungi ibunya, sempat dirawat selama 3 hari lamanya di RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru.

Anak yang berusia 14 tahun ini merupakan Warga Desa Gemuruh, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kotabaru.

Kabar meninggalnya korban dibenarkan oleh Direktur RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru, Ernawati.

"Meninggal pagi tadi. Kalau ibunya kondisinya sehat dan sadarkan diri, tapi masih dalam perawatan juga," ujar Ernawati.

Dikonfirmasi Kapolres Kotabaru, AKBP M Gafur Aditya Harisada Siregar, melalui Kasat Reskrim Polres Kotabaru, AKP Abdul Jalil, juga membenarkan kabar duka itu telah menimpa keluarga korban begal.

Sekadar mengingatkan. Pada Selasa (5/10) sekitar pukul 18.00, warga Desa Gemuruh Kecamatan Pulau Laut Barat dikejutkan dengan suara teriakan minta tolong dari semak pinggir jalan.

Dihampiri, terlihat dua orang wanita bersimbah darah tergeletak di semak. Sepeda motor juga tergeletak di sana.

Mereka adalah Mahriani dan Aulia Sari. Ibu dan anak. Penuh luka di sekujur tubuhnya. Bekas sabetan benda tajam.

Warga lantas mengabari polisi di Polsek Pulau Laut Barat. Ke dua korban dibawa ke Puskesmas. Namun sarana kesehatan di sana tidak memadai, korban lalu dirujuk ke pusat kota kabupaten.

Beredar cerita di desa korban. Pelaku pembacokan yang namanya sudah dikantongi sejak awal kejadian berniat merampas motor korban. Namun korban yang saat itu baru pulang dari menyadap karet berhasil kabur.

Tapi pelaku terus memburunya. Kejar-kejaran singkat terjadi. Karena korban terjatuh ke semak. Di sana pelaku merampas benda berharga dan membacok korban.

Pelaku berinisial AS kemudian berhasil dibekuk Polres Kotabaru bekerjasama dengan Polsek Pulau Laut Barat, Rabu (6/10) malam.

AS mengaku marah karena dituduh korban mencuri nangka.

Dia mengaku memang setiap hari melewati kebun milik korban tidak jauh dari desa.

"Karena saya tidak terima dituduh mencuri, dan diancam mau dilaporkan, makanya saya tebas pakai parang saya," ujarnya.

Polisi sendiri sampai sekarang masih menyelidiki motif sebenarnya pelaku melakukan pembacokan sadis itu. (her/shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar