Pasca Putusnya Akses Banjarmasin - Batulicin, Pepuyu Rp110 Ribu, Tapi Sembako Masih Aman

Baca Juga:

Olahan ikan pepuyu atau ikan betok. Harga ikan khas menu urang Banjar ini harganya melambung di pasar Tanah Bumbu

JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Pasca putusnya akses jalan Banjarmasin - Batulicin akibat banjir baru-baru tadi, Pemkab Tanah Bumbu memeriksa ketersediaan dan harga di pasar. Hasilnya sembako dan sayur aman, tapi cabai dan pepuyu haruan harganya naik.

Ikan pepuyu bahkan tembus Rp110 ribu per kilogram. Haruan sampai Rp75 ribu per kilogram.

Kemudian ada cabai rawit Rp120 ribu, disusul cabai merah besar Rp80 ribu.

Kadisdagri Tanah Bumbu, Deny Harianto mengatakan, untuk sembako harganya aman. Pasokannya juga aman.

Monitoring Disdagri Tanah Bumbu terkait harga bahan pokok di daerah ini, Selasa (19/1)) tadi | Foto: Diskominfo Tanah Bumbu

Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) melakukan monitoring ketersediaan bahan kebutuhan pokok (Bapok) dan bahan kebutuhan pokok penting (Bapokting), Selasa (19/01/2020).

Disdagri  melakukan dialog dengan para distributor yakni PT Bintang Sunar Jaya, PT Anugrah Laila Sejahtera, PT Kalimas Kharisma, PT Borneo Jaya Distribusindo, GSM Bulog Sarigadung, PT Sekarlaut  Banjarmasin, dan GS Sejahtera.

Hasil dari monitoring tersebut, ujar Deny, ketersediaan barang pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, dan lainnya masih  cukup aman sampai satu bulan ke depan.

"Harga di tingkat distributor tidak ada  kenaikan," sebutnya.

Sementara itu, terkait terhambatnya jalur   distribusi dari  Banjarmasin ke Batulicin karena banjir yang melanda Kota Banjarmasin dan Pelaihari tidak terlalu berpengaruh terhadap  ketersediaan barang di Tanah Bumbu. 

Karena sebagian besar distributor menggunakan jasa jalur Laut ke Batulicin. (shd/jb)

---

Space Iklan

---