Laporan Khusus, Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Sudian Noor dan Wabup Ready Kambo

Dua tahun membenahi Tanah Bumbu, beragam capaian diraih Bupati Sudian Noor dan Wabup Ready Kambo. Di sektor kesehatan, Sudian Noor menekankan pada peningkatan kualitas layanan hingga ke desa.
Bupati Sudian Noor (kanan) dan Wabup Ready Kambo harmonis menjalankan roda pemerintahan
Layanan Kesehatan Hingga ke Pelosok Desa

JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Dua tahun membenahi Tanah Bumbu, beragam capaian diraih Bupati Sudian Noor dan Wabup Ready Kambo. Keharmonisan mereka menjadi salah satu faktor kondusivitas iklim pembangunan di daerah ini.

Di sektor kesehatan, Sudian Noor menekankan pada peningkatan kualitas layanan hingga ke desa.

Sudian Noor berkomitmen menuntaskan Program Satu Desa Satu Ambulans. Saat ini total desa yang memiliki mobil ambulans ada sebanyak 97 desa.

"Dengan rincian tahun 2018 sebanyak 48 unit. Tahun 2019 sebanyak 39 unit, dan tahun 2020 sebanyak 10 unit," jelas Sudian Noor.

Di samping itu, pemerintah daerah terus berinovasi dibidang kesehatan melalui Program 1 Desa 1 Bidan. Proyeksinya untuk mendekatkan pelayanan persalinan dan kesehatan kepada masyarakat khususnya yang ada di wilayah perdesaan yang jauh dari jangkauan pelayanan Puskesmas atau rumah sakit daerah.

Selain itu, program kesehatan gratis bagi warga kurang mampu masih menjadi program unggulan. Pemerintah daerah menanggung iuran kepesertaan BPJS Kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. 

Program kesehatan gratis ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bumi Bersujud. Terbukti mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara luas.

Bupati Sudian Noor (berkacamata) konsen memperhatikan masalah kesehatan warga di daerahnya
Selain itu, sebagai wujud nyata meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, pemerintah daerah membangun gedung baru rawat inap Kelas III di RSUD dr H Andi Abdurrahman Noor. Gedung berlantai dua tersebut meski bersatus kelas III namun memiliki fasilitas seperti layanan kelas I.

Tidak berhenti di sana. Pembangunan demi pembangunan di sektor kesehatan terus dilakukan. Seperti peningkatan pembangunan gedung Puskesmas serta pelayanan hemodialisa atau pelayanan cuci darah di RSUD. 

Keberadaan pelayanan hemodialisa ini tentunya mempermudah masyarakat Tanah Bumbu. Selama ini, pasien cuci darah harus di rujuk ke Banjarmasin atau rumah sakit lainnya di luar Kabupaten Tanah Bumbu. (advertorial/shd/jb)


Satu Desa Satu Miliar, dan Rumah Tahfidz

Dalam upaya meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, utamanya pembangunan perdesaan, maka Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu kepemimpinan Bupati Sudian Noor dan Wakil Bupati Ready Kambo masih melanjutkan program Satu Desa Satu Miliar.

Melalui  program Satu Desa Satu Milyar, pemerintah desa dan segenap komponen yang ada diberi keleluasaan sebesar-besarnya. Untuk melakukan inisiasi dalam menentukan program pembangunan prioritas yang bisa direalisasikan segera karena merupakan refresentasi dari aspirasi kolektif warga.

Selanjutnya, sebagai tanggungjawab moral Bupati dan Wakil Bupati dalam memberikan pelayanan pembangunan SDM, khususnya anak-anak usia sekolah sebagai generasi masa depan penerus pembangunan daerah, maka pemerintah telah meluncurkan program unggulan yakni Program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz. 

"Sejak diluncurkan pada 9 November 2018 yang lalu, saat ini sudah berdiri sebanyak 59 rumah tahfidz yang tersebar di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu," ungkap Sudian Noor.

Di samping itu, di tahun 2020 ini juga telah dilaksanakan seleksi hafalan Juz Amma (Juz 30) di 10 kecamatan pada bulan Februari 2020 lalu. 

Bupati Sudian Noor maksimal memperhatikan peningkatan kualitas pendidikan agama di daerah ini
Melalui program itu, pemerintah daerah berharap akan lahir generasi masa depan daerah yang berakakhlakul karimah. "Generasi pilihan yang kelak akan memimpin dan menggerakkan pembangunan di Bumi Bersujud," kata Sudian Noor.

Kemudian, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu menganggarkan urusan pendidikan pada tahun 2018 sebesar Rp375.339.973,009,-  dan terealisasi sebesar Rp361.385.818.256,-.

Sedangkan pada tahun 2019 lalu, anggaran khusus pendidikan meningkat menjadi Rp421.781.137.180,- dan direalisasikan sebesar Rp409.740.160.830,-.

Indikator keberhasilan bidang pendidikan antara lain dapat dilihat dari capaian Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Putus Sekolah (APS), Angka Kelulusan (AL) dan Angka Melanjutkan (AM). (advertorial/shd/jb)

Pertanian dan Perikanan Grafiknya Meningkat

Pada pembangunan sektor perekonomian, pemerintah daerah terus memaksimalkan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki seperti potensi sektor kemaritiman dan pertanian. 

Salah satu sektor kemaritiman yang sangat potensial, dan sudah dikembangkan yakni, pemanfaatan keindahan alam berupa pantai sebagai destinasi wisata.

"Pemanfaatan potensi kemaritiman tidak hanya bagi pengembangan sektor pariwisata. Tapi bagi pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) sektor perikanan," beber Sudian.

Adapun program pengembangan sektor perikanan fokus pada penyediaan sarana penangkapan ikan bagi para nelayan, penyediaan sarana untuk penampungan dan pemasaran hasil tangkap nelayan, dan perencanaan pembangunan pusat informasi maritim berbasis IT.

Untuk penyediaan sarana dan prasarana penangkapan ikan bagi nelayan berbasis IT, pemerintah daerah memberian bantuan alat perikanan tangkap berupa GPS sejak Tahun 2018 dan sebanyak 200 set jaring. Kemudian tahun 2019 kembali disalurkan bantuan berupa GPS sebanyak 30 unit. 

Selain bantuan tersebut, pemerintah juga menyalurkan bantuan alat tangkap ikan perairan umum. Pada tahun 2018, sebanyak 1.296 unit alat tangkap ikan tradisional diberikan kepada nelayan. 

Bermacam bantuan yang disalurkan itu terbukti mampu membuahkan hasil. Tercatat pada tahun 2017 produksi perikanan sebesar 42.537,76 ton dan meningkat menjadi 43.811,89 ton pada tahun 2018.

Ketua PKK Sadariah Sudian Noor saat mengunjungi warga binaan PKK
Secara keseluruhan produksi kelautan dan perikanan Kabupaten Tanah Bumbu pada Tahun 2019 sebesar 46.756,33 Ton.

Di samping itu, pemerintah daerah juga memberi perlindungan asuransi bagi nelayan, dengan nilai asuransi yang diterima berkisar Rp150 juta sampai Rp200 juta per orang, menyaluran Program Sertifikasi Hak Atas Tanah (SE iniHAT) Nelayan. 

"Dengan melihat potensi kelautan dan perikanan tersebut, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi kelautan dan perikanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para nelayan," jelas Sudian.

Dari sektor Pertanian, secara keseluruhan Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai lahan pertanian seluas 430.741 Ha.

"Pada tahun 2019, para petani kita mampu menghasilkan produksi padi sawah sebesar 83.867 Ton, dan produksi padi ladang sebesar 19.118 ton," ungkap Sudian.

Sebab itu, pemerintah daerah terus berupaya menjadikan pertanian, sebagai sektor andalan dan penggerak utama pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu.

Berbagai upaya tersebut, diantaranya dengan melakukan kegiatan optimalisasi pengolahan sumber daya lahan dan air/irigasi, penyesuaian pola tanam. Serta peningkatan mekanisasi pertanian.

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya, meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) dengan memaksimalkan penggunaan produk lokal berupa beras lokal. Dengan mengeluarkan Surat Edaran Bupati agar seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, membeli dan mengkonsumsi beras produk petani lokal.

Dari sektor perkebunan, komoditas yang diunggulkan di Kabupaten Tanah Bumbu ada 3 macam, yaitu Kelapa Sawit, Karet dan Kelapa. NKeberadaan sektor perkebunan di Tanah Bumbu memiliki peranan yang penting dalam penyediaan lapangan pekerjaan dan memberikan peranan yang besar bagi perekonomian masyarakat. (advertorial/shd/jb)


Peningkatan Infrastruktur dan Fakta Sederet Penghargaan

Peningkatkan pertumbuhan perekonomian di daerah juga tidak dapat tercapai, apabila tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai. Dalam penyelenggaran urusan infrastruktur, keberhasilan dapat terlihat dari pencapaian Standar Pelayanan Minimal dan indikator peyelenggaraan pemerintahan antara lain: 

1. Penyediaan kebutuhan pokok air minum sehari-hari sebesar 100 persen,

2. Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik sebesar 100 persen,

3. Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik sebesar 46,52 persen, 

4. Rasio luas daerah irigasi kewenangan kabupaten yang dilayani oleh jaringan irigasi sebesar 68,29 persen; dan 

5. Rumah Tangga Bersanitasi dengan capaian sebesar 85,42 persen. 

Berbagai program pembangunan yang dijalankan tersrbut berdampak pada meningkatnya pergerakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tumbuh sebesar 0,64 persen menjadi 70,50 di tahun 2019.

Melihat pertumbuhan IPM pada Tahun 2019, Tanah Bumbu termasuk dalam kelompok daerah dengan IPM kategori tinggi. IPM Kabupaten Tanah Bumbu adalah terbaik ke dua pada tingkat kabupaten Se-Kalimantan Selatan dan masuk di peringkat keempat Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan.

Bupati Sudian Noor (kanan) bersama Wabup Ready Kambo
Terkait pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan akuntabel sejauh ini telah menjadi komitmen bersama, hingga hal itu telah membuahkan hasil dengan diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 7 tahun berturut-turut sejak tahun 2013 hingga tahun 2019, serta dengan diraihnya penghargaan SAKIP AWARD 2018 Kemenpan RB dengan nilai B.

Mempertahankan predikat opini WTP tentunya tidak mudah. Namun Bupati Sudian Noor dan Wakil Ready Kambo mampu mempertahankan predikat tersebut.

Berbagai capaian pembangunan yang dilaksanakan tersebut membuahkan hasil dengan banyak prestasi yang diraih, baik di tingkat Provinsi maupun Nasional.

1. Penghargaan dari Kementerian Keuangan atas keberhasilan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan tahun 2018 dengan opini WTP.

2. Penghargaan dari Mepan RB atas prestasi dalam akuntabilitas kinerja tahun 2018 dengan nilai B.

3. Penghargaan dari Kementerian Perdagangan atas penetapan Pasar Sudan Raya sebagai pasar tertib ukur tahun 2019.

4. Penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai kabupaten kota layak anak tahun 2019.

5. Penghargaan dari Menteri Hukum dan HAM sebagai Kabupaten Peduli HAM Tahun 2018.

6. Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas anugerah Adipura Tahun 2018 Kategori Kota Kecil.

7. Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas pelaksanaan program kampung iklim tahun 2019.

8. Penghargaan dari Menpan RB atas penetapan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai unit kerja meraih predikat wilayah bebas dari korupsi WBK.

9. Penghargaan dari Ombudman kepada Pemkab Tanah Bumbu predikat kepatuhan tinggi tahun 2019 terhadap standart pelayanan publik sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tetang pelayan publik.

10. Penghargaan dari Menteri Kesehatan atas penganugerahan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2019.

11. Penghargaan dari Menteri Kesehatan kepada kelompok asuhan mandiri anggrek desa teluk kepayang berjasa dalam pembangunan bidang kesehatan.

12. Penghargaan dari Kemendagri kepada Pemkab Tanbu atas partisipasi pembangunan komitmen daerah dan kelembagaan dalam upaya penanganan stunting.

13. Penghargaan dari Gubernur Kalsel kepada Bupati H. Sudian Noor sebagai tokoh peduli pendidikan.

14. Penghargaan dari Gubernur Kalsel atas komitmen Pemkab Tanbu dalam program kepariwisataan.

15. Penghargaan dari Pemrov Kalsel kepada pemkab tanbu sebagai Kecamatan Sayang Ibu  Kategori Madya.

16. Penghargaan dari Pemprov Kalsel atas hasil penelitian kinerja stunting terintegrasi Kalsel tahun 2019.

17. Penghargaan dari Pemprov Kalsel atas respon sangat tinggi terhadap penanganan bencana Karhutla.

18. Penghargaan dari Pemprov Kalsel atas juara pertama lomba administrasi Fada Forum Anak Daerah se-Kalsel Tahun 2019.

19. Penghargaan dari Pemprov Kalsel kepada Desa Dukuh Rejo Kec Mantewe atas P2WKSS Tahun 2019 kategori utama.

20. Penghargaan dari Polres Tanbu kepada Pemkab Tanbu atas support dan dedikasinya dalam kerjasama menangani Covid-19 Tahun 2020.

21. Penghargaan dari BPS Prov Kalsel kepada Pemkab Tanbu atas capaian respone rate sensus penduduk tahun 2020.

22. Penghargaan dari Prov Kalsel kepada Pemkab Tanbu terkait Sanitasi dan air minum tuntas waja sampai kaputing (Satu Wasaka AwarD) Tahun 2020.

23. Penghargaan dari Dirjen Perbendaharaan Kanwil Kalsel kepada Pemkab Tanbu dalam rangka terbaik kedua tingkat nasional tercepat dalam penyaluran BLT DD.

24. Penghargaan dari Menteri Keuangan kepada Pemkab Tanbu karena meraih predikat opini WTP tujuh kali berturut-turut.

"Semua prestasi itu tidak bisa kita raih tanpa kerja sama yang maksimal antar semua lini. Utamanya peran serta masyarakat yang selama ini ikut membantu pelaksanaan program-program yang telah kita laksanakan," tekannnya. (advertorial/shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar