Dari Doa Bersama 1300 RT, Rantau Panjang Hulu Bermunajat untuk Zairullah

Haji Nurdin berdoa, meminta pemilu di Tanbu berjalan damai | Foto: Jurnal Banua
Rombongan unggas terbang pulang ke barat. Kamsiah jongkok di depan rumah. Mengipasi ikan yang dipanggang di atas bara arang. Keluarga pria mandi di belakang. Sebentar lagi doa bersama Pilkada, yang konon baru pertama sesengit ini.

JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - Sedikitnya ada 1300 rukun tetangga di Kabupaten Tanah Bumbu menggelar doa bersama, Kamis (12/11) malam tadi. Mereka meminta kepada Yang Kuasa, pemilu di Bumi Bersujud aman dan damai.

Di Desa Rantau Panjang Hulu, Kecamatan Kusan Hilir, salah satu titik doa bersama digelar di rumah Kamsiah.

Rumah kayu sederhana. Di belakangnya luas hamparan padi sawah. Nun di belakang terlihat Gunung Jambangan-nya Pulau Laut.

Jelang Magrib, pria-pria berdatangan. Rata-rata memakai baju putih. Bersarung, sebagian bercelana. Bau gulai ayam lapat-lapat muncul harum dari arah belakang.

Jelang azan, seorang pria tua datang. "Itu imamnya nanti. Namanya Haji Nurdin, tokoh agama di sini," kata Syahrul, warga di sana.

Magrib pun dimulai. Haji Nurdin di depan. Alllahu Akbar. Kamsiah dan beberapa ibu lainnya sudah lama masuk ke dapur, di halaman depan tertinggal puing bara bekas pemanggangan.

"Selama saya di sini. Sudah puluhan tahun, baru ini pemilu paling sengit," kata seorang pria berbaju biru. Dia telat datang. Menemani penulis berbincang di halaman.

Katanya, pemilu membuat para pendukung calon bupati Tanah Bumbu acap saling serang argumen. Bahkan sampai berkata-kata tidak senonoh.

Kamsiah memanggang ikan untuk warga yang datang doa bersama | Foto: Jurnal Banua

Di rumah, riga rakaat Magrib usai. Namun mereka lanjut salat. Sepertinya hajat. Usai itu, baru digelar doa bersama.

Tangan Nurdin menadah, terbuka lebar. Wajahnya merendah, seperti orang yang meminta. Matanya berkaca-kaca. Jemaah di belakang sahut-sahutan bilang: amin.

Usai lah rangkaian doa bersama itu. Nurdin kepada Jurnal Banua menjelaskan, mereka memanjatkan doa agar warga tenang hatinya menghadapi pemilu.

"Berbeda pilihan itu biasa. Tapi kita jangan saling berpecah-belah," imbaunya.

Namun menariknya, mereka pun ternyata memanjatkan doa khusus. Doa agar calon bupati nomor urut tiga Zairullah Azhar bisa memimpin Bumi Bersujud.

"Kami rindu kepemimpinan beliau. Memperhatikan maksimal pendidikan dan agama. Tidak mengejar harta dunia," tambah Nurdin.

Pada sosok Zairullah kata Nurdin tergambar kapasitas seorang pemimpin. "Begitu idealnya. Tidak mementingkan diri sendiri. Tapi mengutamakan masyarakat dulu," tekannya. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar