Prediksi ITB: Corona Dapat Berakhir di Ujung Mei hingga Awal Juni

Ilustrasi bekerja di rumah

JURNALBANUA.COM, BANJARMASIN - Jika penelitian ITB benar, maka libur sekolah dan bekerja dari rumah bisa diperpanjang sampai akhir Mei atau awal Juni nanti.

Baru-baru tadi IPB memprediksi melalui penelitian statistik, wabah corona baru akah berakhir di akhir Mei hingga awal Juni nanti.



Penelitian yang diterbitkan menjadi jurnal ilmiah yang berjudul Data dan Simulasi COVID-19 dipandang dari Pendekatan Model Matematika, Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) ITB memprediksi puncak kasus corona di Indonesia akan terjadi pada akhir Maret 2020 dan berakhir pada pertengahan April 2020.

Tim peneliti yang terlibat dalam jurnal ilmiah ini adalah Dr Nuning Nuraini, yang merupakan dosen Program Studi Matematika ITB, bersama dengan Kamal Khairudin S dan Dr Mochamad Apri.

Dikutip dari Antara, Nuning menjelaskan bahwasanya penelitian yang dilakukan dimaksudkan sebagai upaya menjawab pertanyaan mendasar mengenai epidemi corona yang sedang terjadi di Indonesia.



Nuning menjelaskan, penelitian yang dilakukan ialah hasil pemodelan dengan satu model sederhana. Dalam model matematika yang digunakan tidak diikutseratakan faktof-faktor yang memiliki kompleksitas tinggi.

Tim peneliti ITB memprediksi jumlah kasus COVID-19 dengan menggunakan model Richards Curve.

Tahun 2003, model ini berhasil memprediksi awal, akhir, serta puncak epidemi dari penyakit SARS di Hong Kong. Model Richards Curve ini kemudian diuji pada data kasus COVID-19 dari berbagai negara, seperti China, Italia, Iran, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan data akumulatif di seluruh dunia.



Dari hasil uji tersebut, model Richards Curve Korea Selatan memiliki kesalahan paling kecil apabila disandingkan dengan data kasus COVID-19 di Indonesia. Kesesuaian tersebut terjadi ketika kasus positif COVID-19 di Indonesia berjumlah 96 orang.

Dikutip dari Antara, Nuning menjelaskan apabila Indonesia memiliki kualitas penanganan yang sama dengan Korea Selatan, kesimpulan yang dihasilkan seharusnya sama persis dengan hasil penelitian timnya.

Namun, ia menegaskan, bahwasanya hal tersebut tidak mudah. Pasalnya, Korea Selatan termasuk salah satu negara yang memiliki sistem penanganan COVID-19 paling baik di dunia.



Oleh karena itu, menurut Nuning, apabila merujuk model matematika yang dibangun, termasuk memperhatikan faktor-faktor krusial lain, perlu dilakukan pencegahan penyebaran COVID-19 supaya tidak semakin meluas. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar