Corona Dapat Hidup di Plastik, Pedagang Banua Takut Pesan Barang ke China

Wabah corona di China memukul ekonomi di Banua | Foto: Abacus

JURNALBANUA.COM, BANJARMASIN - Para ilmuan Amerika mempublikasikan hasil penelitian terbaru corona. Kata mereka, virus corona dapat bertahan hingga tiga hari di benda berbahan plastik dan stainless steel.

Bertahan tiga jam di udara. Empat jam pada tembaga. Dan dua puluh empat jam di kardus.



Hasil penelitian itu diterbitkan pada 11 Maret tadi. Dan dikutip oleh media internasional, Time.

Pun begitu, penelitian tersebut belum mendapat tinjauan dari ilmuan lain. Penelitian sendiri dilakukan oleh para ilmuwan dari National Institutes of Health, Princeton University dan University of California, Los Angeles, dengan dana dari pemerintah AS dan National Science Foundation.

Walau penemuan itu belum mendapat tinjauan dari peneliti lainnya, namun langsung memukul perekonomian pedagang.



"Rencana mau mesan barang dari China. Saya sudah kontak langganan saya di China, barang sudah bisa dikirim. Tapi saya jadi ragu kalau begini," kata pedagang rokok elektrik yang enggan namanya disebut kepada Jurnal Banua, Kamis (11/3/20) tadi.

Dia rencananya mau mendatangkan material rokok elektrik.

Ia mengatakan, sejak corona mewabah, barang-barangnya semakin menipis. Sementara permintaan terus masuk.



"Kami kesulitan. Kalau begini terus, bisa tutup usaha," keluhnya.

Dari pantauan Jurnal Banua di lapangan, mayoritas pedagang rokok elektrik kekurangan bahan dagangan. Corona wabahnya di Banua ternyata lebih terasa di sektor ekonomi.

Pun begitu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tidak memperlakukan khusus barang import dari China.



Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC, Syarif Hidayat mengatakan pihak Bea Cukai justru menerapkan perlakukan khusus kepada para petugasnya saat melakukan pemeriksaan.

"Karena barang bukan sebagai pembawa (virus), nggak ada (perlakuan khusus). Tapi kita mengacu yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan," kata Syarif di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Namun hal itu tidak menutup fakta bahwa impor barang dari China merosot tajam.



Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, nilai impor impor Indonesia dari China turun 52,16% menjadi US% 463 juta dibandingkan pada pekan keempat Januari yang mencapai US$ 948 juta. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar