Ketika Manajer BKW Dorong Gerobak di Tengah Puing, Terpaku di Depan Musala

Manajer PT BKW Caspoel Anwar membantu anak kecil mendorong gerobak di tengah puing kebakaran Desa Sungai Bali Pulau Sebuku

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Dia tiba di Desa Sungai Bali, Pulau Sebuku, Senin (25/11) pagi tadi. Menggunakan mobil sport bernomor polisi 18.

"Kasian, habis semua ya. Rata begitu. Tinggal puing saja," ujar Manajer PT BKW, Caspoel Anwar, yang saat itu mengenakan setelan kasual, lengkap kaca mata hitam.

Di lokasi eks kebakaran, tampak asap masih mengepul. "Stop, saya turun di sini saja, duluan saja ke Posko Bencana," pinta Caspoel kepada sopirnya.

Diedarkannya pandangannya berkeliling. "Luar biasa apinya malam itu. Bayangkan, semua rata. Kecuali musala itu," lirihnya.

Tepat di tengah puing, sebuah musala masih berdiri. Ke sana Caspoel berjalan. Terlihat yang rusak hanya jendela dan pintu.

Lama ia berdiri menatap nama surau itu. Di atas tertulis dengan cat warna hijau, masih jelas: Musala Hidayatul A'mal.

Dari informasi yang dihimpun Jurnal Banua, musala itu dibangun bersamaan dengan tumbuhnya permukiman di sana. Sungai Bali adalah kawasan tertua di Pulau Sebuku.

Sebagaimana pulau kecil zaman dulu, warga mula membangun peradaban di bibir muara. Sebagai pusat perdagangan. Itulah Sungai Bali.

Tidak terbakarnya musala Hidayatul A'mal sendiri menjadi perbincangan di sosial media. Banyak warganet mengaitkan dengan anggapan: itu adalah pesan dari Tuhan, jangan melupakan-Nya.

Tampak di belakang Musala Hidayatul A'mal yang selamat dari amuk si jago merah



Asyik menatap musala, terdengar gemirisik di dekat Caspoel. Seorang anak lelaki kurus mendorong gerobak (warga biasanya menyebut belta), berisi banyak atap seng. Terlihat beberapa seng itu telah hangus.

Tanpa ba bi bu, sigap Caspoel menghampiri. "Sini saya bantu," ujarnya.

Tanpa canggung Caspoel mendorong gerobak. "Tenang, saya sudah pernah dorong ini. Aman," ujarnya meyakinkan.

Benar saja, cepat pemuda itu mendorong. Menghindari lubang dan bekas-bekas puing di jalan.

Caspoel kemudian mengajak berbincang anak kecil itu.

Ternyata rumah keluarga si anak habis terbakar. Dia dan saudaranya bekerja keras mengumpulkan sisa-sisa, termasuk atap seng. Rencana atas bekas itu mau dipakai lagi bangun rumah.

Sekitar lima ratus meter Caspoel mendorong gerobak. Sampai ke depan rumah salah satu keluarga si anak.

"Semoga ditabahkan. Dan dapat ganti berlipat ganda," doa Caspoel.

Sekadar diketahui, ia ke Sebuku dalam rangka misi kemanusiaan. Bekerja sama dengan Pemkab Tanah Bumbu, membawa berton-ton sembako.

Sekadar diketahui, jago merah mengamuk hebat di Sebuku pada Sabtu (23/11) malam tadi. Sekitar pukul 02.00. Api baru bisa padam pukul 03.00 dini hari.

Dari laporan sementara, sebanyak 750 jiwa kehilangan tempat tinggal. Penyebab api masih dalam penyelidikan kepolisian. (JB)

Baca: Berton-ton Sembako BKW Akhirnya Tiba di Sebuku



Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar