Awaludin, Jualan Martabak Jadi Kepala Desa kini Diminta ke DPRD Kotabaru

Awaludin didoakan Tuan Guru Bajang

"Anda jangan diam kalau sudah duduk di kursi dewan. Tidak ada gunanya Anda duduk di sana, kalau susah ditemui, dan tidak berani memperjuangkan keluhan rakyat..!".

Kalimat itu disampaikan aktivis senior di Banua kepada saya tadi malam. Saya saat itu kumpul dan diskusi dengan beberapa aktivis dan mahasiswa.

Jangan diam. Katanya. Para aktivis lantas menyampaikan keluhan. Kata mereka, selama ini banyak wakil rakyat pasif. Sibuk kunjungan ke luar derah.

Wakil rakyat kata mereka, seolah hanya dikenal ketika mau Pemilu. Setelah jadi anggota dewan, sibuk kunjungan ke luar daerah.

Saya pun mengatakan. Dulu sebelum saya terjun ke politik saya memang suka kumpul-kumpul. Dengan teman, masyarakat. Sampai sekarang saya masih bercita-cita punya halaman luas, tempat orang berkumpul.

Saya suka. Mungkin itu kenapa, sekitar tiga tahun lalu saya diminta masuk bursa pemilihan kepala desa. Warga Sebatung yang meminta. Akhirnya saya terpilih.

Belum usai jabatan saya jadi kepala desa, rekan-rekan kembali meminta saya maju ke ruang yang lebih luas. DPRD Kotabaru. Begitu kuatnya permintaan dan dorongan, akhirnya saya Bismillah mengiyakan.

Kadang saya merasa minder. Apalah saya ini? Hanya seorang penjual martabak, suka diskusi dengan warga, dan dipilih jadi kepala desa. Lantas diminta pula jadi wakil rakyat.

Awaludin bersama Tuan Guru Bajang

Jadi wakil rakyat itu tidak main-main kawan. Di pundak kita dipikul ribuan suara masyarakat. Amanahkah kita? Mampukah kita jadi pejuang mereka? Beranikah kita lantang bersuara?

Dan sanggupkah kita di malam buta berjalan ke rumah warga yang sedang kesusahan?

Jadi wakil rakyat tidak main-main. Tapi jika kita lurus mau berjuang, maka semua akan berjalan. Berat bagaimanapun, jika dikerjakan akan ada kemajuan. Ini sudah saya buktikan, mulai usaha kuliner dari nol sampai jadi seperti sekarang.

Untuk itu janji saya kepada warga tidak muluk-muluk. Yang saya janjikan adalah: saya akan selalu ada buat masyarakat. Saya tidak akan lari, ketika rakyat ada masalah. Saya tidak akan diam ketika warga menjerit.

Warga di daerah pemilihan saya banyak yang masih memerlukan bantuan. Lapangan kerja, modal usaha dan masalah ekonomi lainnya.

Saya pastikan, itu yang akan saya perjuangkan. Saya pengusaha kecil, UMKM, hanya jualan martabak sama dengan anak Jokowi. Saya tahu persis pentingnya keberpihakan pemerintah dan perbankan terhadap usaha kecil.

Saya akan kawal ketat kemudahan perizinan dan keberpihakan APBD terhadap rakyat. Karena ini sangat penting. Semua orientasi pembangunan harus ke rakyat.

Itulah visi dan misi saya. Berjuang untuk kemajuan ekonomi rakyat. Melalui peran dan fungsi anggota DPRD, di bidang kebijakan anggaran juga peraturan daerah yang berpihak terhadap iklim usaha.

Semua kembali ke masyarakat. Jika saya dipercaya, saya pastikan, 24 jam saluran komunikasi saya akan terus terbuka buat rakyat. Kepada para aktivis dan lainnya, saya tidak akan pernah bilang: no comment. (*)

Penulis: Awaludin SHut.
Seorang pengusaha UMKM yang mencoba memperjuangkan ekonomi kerakyatan melalui jalur politik.

Silakan kirimkan tulisan atau opini Anda ke jurnalbanuacom@gmail.com


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar